
Anak Pengrajin Sabut Kelapa Raup Gaji $2,000 Lebih, Berkat Pendidikan Vokasi
Kebumen, Jawa Tengah – Perjalanan Anggun Puput Septo Mubarok, seorang pemuda asal Kebumen, membuktikan bahwa kerja keras dan pendidikan vokasi dapat menjadi kunci menuju kesuksesan. Anak dari seorang pengrajin sabut kelapa ini kini berkarier di industri kapal pesiar internasional setelah menyelesaikan pendidikan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Duta Persada. Dengan penghasilan lebih dari 2.000 dolar per bulan, Anggun tidak hanya mencapai kestabilan finansial, tetapi juga berkesempatan menjelajahi dunia.
Dari Angan Menjadi Kenyataan
Anggun memulai langkahnya dengan mengikuti kursus perhotelan di LKP Duta Persada. Awalnya, bekerja di kapal pesiar hanya sebatas impian yang tampak jauh dari jangkauannya. Namun, berkat pendidikan dan pelatihan yang didapat, ia berhasil mewujudkan mimpinya.
"Dulu saya hanya bisa melihat megahnya kapal pesiar dari media sosial, tetapi sekarang saya bisa merasakan langsung pengalaman bekerja di dalamnya," ujar Anggun dengan bangga.
Pelatihan di LKP Duta Persada menjadi titik balik dalam hidupnya. Selain memperkaya keterampilan, pendidikan ini juga membuka jalan baginya untuk memperoleh penghasilan yang lebih baik. Setelah mengikuti uji kompetensi dan lulus pada tahun 2019, Anggun menghadapi berbagai tantangan sebelum akhirnya berhasil meniti karier di kapal pesiar.
Menghadapi Tantangan di Kapal Pesiar
Menggapai impian tidak selalu mudah. Setelah menyelesaikan On Job Training (OJT), pandemi Covid-19 sempat menghambat keberangkatannya ke luar negeri. Namun, Anggun tidak menyerah. Dengan dukungan dari LKP Duta Persada, ia terus berusaha hingga akhirnya berhasil bergabung dengan MSC Seashore sebagai room attendant.
"Saya sempat gagal dalam beberapa wawancara kerja, tetapi LKP Duta Persada selalu mendampingi dan membantu saya memperbaiki diri," kenangnya.
Kini, Anggun menikmati berbagai keuntungan dari pekerjaannya. Dengan gaji sebesar $2.300 per bulan, ia telah mengunjungi berbagai negara seperti Spanyol, Italia, Qatar, Inggris, Norwegia, hingga Amerika Serikat. Meski demikian, bekerja di kapal pesiar tetap memiliki tantangan tersendiri.
"Di kapal pesiar, kita harus berpikir cepat dan mampu berimprovisasi dalam situasi yang mendesak," jelasnya.
Selain pengalaman kerja, Anggun juga mendapatkan kesempatan bertemu dengan rekan-rekan dari berbagai negara, yang membantunya mempelajari bahasa dan budaya baru.
"Saya memiliki teman dari Spanyol, Italia, Afrika Selatan, dan banyak negara lainnya. Dari mereka, saya belajar banyak hal secara langsung," tambahnya dengan antusias.
LKP Duta Persada, Jembatan Menuju Sukses
Latar belakang keluarga sederhana tidak menghalangi Anggun untuk meraih kesuksesan. Berkat pendidikan vokasi yang ia tempuh, ia mampu membuktikan bahwa keterampilan dan tekad kuat dapat membawa seseorang ke tingkat yang lebih tinggi.
"Saya sangat bersyukur telah memilih LKP Duta Persada. Mereka bukan hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga selalu mendukung saya dalam setiap tantangan. Tanpa mereka, saya mungkin tidak akan berada di posisi sekarang," ungkapnya penuh rasa syukur.
Direktur LKP Duta Persada, Avianti Kartikasari, menegaskan bahwa lembaganya berkomitmen untuk membekali peserta didik dengan keterampilan yang relevan agar mereka siap bersaing di industri kapal pesiar dan perhotelan.
"Sebagai institusi pendidikan vokasi, kami tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter dan sikap kerja yang profesional. Dengan begitu, lulusan kami memiliki daya saing tinggi di tingkat global," ujar Avi.
Kisah Anggun menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih cerah di industri perhotelan internasional. (LKP Duta Persada/Zia/Cecep)